Kisah kekecewaan terhadap service AC mobil di Denpasar oleh Bengkel Surya Sakti yang berlokasi di Jalan Antasura ini berawal minggu lalu. Begitu menghidupkan AC mobil saat keluar rumah, tiba-tiba menyeruak bau bangkai yang sangat menyengat. Agak membingungkan juga karena sejauh pemahaman saya, jalur pemipaan AC mobil itu tertutup rapat, sementara kalau dari lubang keluar angin di dalam kabin, mestinya kalau ada hewan di dalam kabin pastinya sudah terdeteksi sebelum sempat masuk ke dalam lubang AC.

Dirampok Saat Service AC Mobil di Denpasar

Langsung meluncur ke bengkel AC langganan di bilangan Jalan A Yani, ternyata penuh banget, padahal hari itu jadwal cukup padat. Jadilah tujuan dialihkan menuju Jalan Antasura yang letaknya tidak terlalu jauh. Tanpa ba-bi-bu, AC langsung dibongkar. Fihak bengkel menjelaskan bahwa bau diakibatkan oleh adanya bankai tikus di dalam kipas blower. Estimasipun diajukan dan karena kami perlu buru-buru juga, langsung kami setujui untuk dikerjakan. Untuk jasa bongkar pasang, pembersihan, penggantian filter, dan penggantian freon dan olinya, total muncul angka Rp. 575.000.

Begitu selesai, AC terasa wangi dan dingin, jadi kami langsung meluncur keluar bengkel setelah membayar. Masalah mulai terasa saat hari beranjak malam. Karena terlalu dingin, potensio kipas AC diputar dari 2 menuju 1. Ternyata AC malah mati. Setelah dicoba-coba beberapa kali, akhirnya diketahui bahwa AC hanya hidup saat potensio kipas berada di angka 2,3, dan 4. Saat potensio berada di angka 1, AC mati. Karena besoknya hari Minggu dan bengkel tutup, masalah tersebut tidak langsung di-claim. Selain itu, pada hari Minggu itu tiba-tiba AC berfungsi normal. Dinyalakan dengan potensio kipas berada di angka 1, AC bekerja seperti biasa.

Setelah seminggu, persisnya 6 hari sejak service AC sebelumnya, tiba-tiba dalam perjalanan AC mobil mati. Setelah diotak-atik sana sini, ternyata AC hanya bisa hidup saat potensio kipas berada di posisi 4. Pastinya hembusan kipas kuenceng banget. Selain itu, hawa dingin hanya terasa beberapa saat setelah AC dihidupkan, setelah itu hanya tinggal angin saja. Hari sudah malam saat itu, jadi mobil baru dibawa lagi ke bengkel keesokan harinya.

Masuk bengkel, setelah mendapat penjelasan, para teknisi langsung membongkar AC. Fihak bengkel kemudian mendatangi kami di ruang tunggu dengan membawa 2 part AC mobil. Resistor harus diganti. Harganya Rp. 575.000 dan harus dipesan dulu, tidak bisa langsung diperbaiki. Kipas blower harus dibongkar dan kemungkinan besar harus ganti. Harganya Rp. 825.000, sama juga, harus menunggu part pengganti dipesan. Jadi totalnya Rp. 1.400.000. Meski ditambahi embel-embel “Kita bongkar dulu, tapi kemungkinan besar harus ganti”, saya sangat yakin ujung-ujungnya pasti minta ganti.

Berargumen bahwa masaha tersebut muncul setelah servis minggu lalu di bengkel yang sama, fihak bengkel berkelit dengan mengatakan part yang harus diganti tidak ada hubungannya dengan service yang dilakukan minggu lalu. Dia memperkirakan resistor rusak karena kencing tikus.

Tidak sepenuhnya percaya, kami meluncur ke tempat service AC mobil di Denpasar langganan kami, bengkel Pak Gede di Jalan A Yani Utara. Untungnya karena hari sudah menjelang sore, antrian sudah habis dan Pak Gede sudah santai.

Setelah mendengar penjelasan kami yang dibumbui alasan mengapa memilih pergi ke bengkel AC lain, Pak Gede membuka kolong dashboard, mencabut resistor, dan membawanya ke dalam rumah. Kira-kira 5 menit kemudian dia kembali. Sambil nyengir dia bilang “Ini ditulisin sih nggak boleh diperbaiki sendiri …” lalu ngeloyor menuju mobil untuk memasangnya kembali. “Coba Pak tolong hidupkan mobilnya”, perintahnya sambil masih bermain dengan obeng untuk menutup kembali panel kolong dashboard, seolah-olah sudah sangat yakin bakal cespleng.

Dan ternyata benar, AC mobil saya sudah kembali normal dalam waktu hanya sekitar 10 menitan saja. Mobil saya bahkan tidak sempat masuk bengkel, dikerjakan di pinggir jalan.

Belakangan beliau mengatakan kalau tidak bisa diperbaiki, spare part AC mobil yang diperlukan, resistor yang bermasalah itu, tersedia dengan harga Rp. 420.000. Jauh lebih murah dari harga yang diminta bengkel Surya Sakti yang seharga Rp. 575.000. Yang lebih mengejutkan sekaligus melegakan, saat ditanya berapa biaya yang harus saya bayar, dengan santai dia menyebut “Dua puluh ribu saja”. Cerita lebih serunya, saat uang bayaran dilebihi, dia juga menolak. “Ini saja cukup”, ucapnya sambil mengantungi lembaran duapuluh ribuan dan mengembalikan sisanya.

Sambil berjalan keluar, saya kembali mengulang cerita proses pembersihan yang melibatkan ganti freon, oli dan filter. Dia menyambut cerita saya dengan mengatakan “Wah jajan lumayan dong”, selorohnya. Tapi tak ayal sambungan kalimatnya membuat saya kaget. “Itu kalo disini saya kenakan Rp. 165.000 lho, lumayan mahal kan”, lanjutnya. Sambil nyengir kuda saya mengumpat alam hati karena di bengkel yang duluan saya ditodong Rp. 575.000 untuk pekerjaan yang sama. Saya sempat bertanya mengenai tipe freon dan merk filter yang dipakai untuk memastikan bahwa saya membandingkan layanan yang benar-benar persis sama.

Jadi saya “dirampok” Rp. 410.000 dari service pembersihan minggu lalu, karena membayar Rp. 575.000 padahal di tempat lain harganya hanya Rp. 165.000. Dan hampir dirampok lebih besar lagi, Rp. 1.400.000, untuk masalah yang dapat diselesaikan bengkel AC lain hanya dengan biaya Rp. 20.000 saja.

Kapok dan blacklist deh itu bengkel Surya Sakti, baik yang di Jalan Antasura / Nangka Utara, maupun outlet lain yang dia miliki. Anda kalau mau “selamat” juga saya sarankan nggak usahlah masuk ke bengkel AC yang satu itu.

Rekomendasi Bengkel Service AC di Denpasar

Untuk masalah sistem pendingin kabin mobil, saya sarankan service AC mobilnya di bengkel AC Pak Gede saja. Nama bengkelnya sama dengan nama si empunya yang juga merangkap sebagai kepala mekanik, Gede Service AC. Lokasinya di Jalan A Yani Utara. Kalau dari arah Jalan Gatot Subroto, terus saja melaju ke utara menuju Mambal. Di kiri jalan nanti ada Bengkel PAG. Bengkelnya besar, plang merknya juga segede gaban, jadi nggak mungkin kelewat. Nah tempat service AC Pak Gede ini ada di sebrang PAG. Bengkelnya relatif kecil, plang merknya juga kecil. Jadi pakai PAG saja sebagai patokan.