Sudah cukup lama saya merasa tidak nyaman dengan aktivitas sehari-hari. Bangun siang, beraktivitas kadang-kadang sampai lewat tengah malam, tidur telat, dan besoknya kembali ke siklus yang sama, bangun siang. Saya sangat tahu, banyak sekali orang yang memiliki siklus yang sama. Apalagi saya tinggal di Bali, apalagi saya juga punya banyak teman dan relasi bule. Selewat memang rasanya biasa banget sih, nggak ada yang salah, nggak ada masalah.

Alasan saya merasa nggak nyaman banyak. Sebut beberapa saja. (1) Saya sering merasa badan saya lelah nggak jelas. (2) Saya kesulitan berkonsentrasi saat melakukan hal-hal yang menuntut saya untuk berfikir. (3) Saya merasa waktu berkualitas untuk diri sendiri, pasangan, teman, semakin berkurang baik kuantitas dan kualitasnya. (4) Saya merasa waktu untuk beribadah dan membangun ketenangan batin hampir tidak ada.

Maka sejak kemarin saya mulai pemanasan, membiasakan diri. Rencananya mulai awal bulan depan ini saya harus sudah menggunakan ritual yang baru untuk keseharian saya. Kurang lebih jadwalnya seperti ini. Bangun jam 3 subuh langsung Shalat Tahajud dll. Dilanjutkan kerja sampai saatnya Shalat Subuh. Setelah Shalat Subuh disambung meditasi, lanjut dengan pekerjaan lagi sampai jam 8. Mandi dan lain-lain, Shalat Dhuha, sarapan, dan hari yang baru pun dimulai, dengan aktivitas rutin yang lebih banyak di luar rumah.

Siang hari setelah Shalat Dhuhur dan makan siang saya sempatkan untuk tidur siang sekitar 20-30 menit. Aktivitas sehari-hari saya usahakan dibatasi sampai jam 10 malam saja, disambung santai dengan buku. Tidur tidak boleh lebih dari tengah malam. Toleransi waktu antara jam 10 sampai tengah malam untuk jaga-jaga, kalau-kalau sekali-sekali tidak bisa menghindari aktivitas sampai larut malam.

Sepertinya sangat ideal. Bukan hanya Agama Islam yang mengajarkan keutamaan sepertiga malam yang terakhir. Agama-agama lainpun sepertinya mengajarkan bangun awal dan memulai hari lebih awal. Jadi ya kombinasi antara ajaran agama dan logika lah, toh sebetulnya apa yang diatur oleh agama, lama-kelamaan biasanya kemudian ada bukti ilmiah yang mendukung kebenarannya.

Beberapa hari sudah berjalan ini, ternyata perkiraan saya meleset. Tadinya saya kira akan sulit, akan berat, akan malas. Saya sudah siap dengan komitmen untuk memaksa diri sampai terbiasa, tapi tetap saja saya fikir akan berat. Ternyata biasa-biasa saja tuh. Hanya bangun memang masih perlu dibantu alarm. Tapi ternyata bangun mengikuti alarm jam 3 pagi itu lebih mudah daripada bangun mengikuti alarm jam 9 atau jam 10 pagi misalnya, seperti yang sebelumnya saya biasa lakukan. Wudhu dan mandi juga biasa saja, meskipun saya nggak punya air panas.

Manfaatnya mulai terasa bahkan meskipun baru dicoba beberapa hari. Yang jelas bekerja saat udara sejuk dan lingkungan tenang membuat saya sangat mudah berkonsentrasi. Beberapa jam bekerja dini hari ternyata sangat efektif. Lebih cepat dan lebih baik hasilnya. Sementara alih-alih ngantuk saat melakukan aktivitas siang hari, justru badan terasa lebih segar sepanjang hari.

Ah mudah-mudahan bisa menjaga ritual seperti ini terus, nggak hangat-hangat tahi ayam. Semangat untuk memulai tapi semakin lama semakin toleran dengan penyimpangan dan akhirnya tanpa sadar sudah nyasar entah kemana saking menyimpangnya.