Sudah beberapa tahun ini saya tidak lagi makan daging. Meskipun demikian saya tidak bisa digolongkan sebagai vegetarian apalagi vegan, karena selama ini saya masih makan ikan dan sejenisnya, baik yang hidup di air tawar maupun laut. Salah satu alasan saya memilih untuk tidak makan daging sederhana saja, saya tidak merasa berhak menyakiti dan menghilangkan nyawa makhluk Tuhan lain hanya sekedar untuk mengisi perut. Kalau banyak orang dengan suntikan saja takut, bagaimana rasanya seekor hewan disembelih.
Sayangnya selama ini saya masih makan ikan. Tapi sebetulnya makan ikan itu juga membuat saya merasa bersalah setiap memakannya, karena saya tahu bahwa kematian ikan itu sebetulnya tidak kalah menyakitkan daripada sapi atau ayam yang disembelih. Ikan memerlukan air sama dengan manusia memerlukan oksigen. Jadi ikan yang diangkat dari air kematiannya sama menyakitkannya dengan manusia yang mati tenggelam, atau ditenggelamkan tepatnya, karena ikan-ikan itu bukan karena kecelakaan apalagi kemauan sendiri keluar dari air.
Kali ini atas nama menghindari memakan ikan, saya memilih tahu, tempe, dan terong sebagai lauk makan siang. Tentu saya merasa nyaman, karena saya merasa sukses tidak “membunuh untuk makan”. Kebiasaan saya dari kecil, jika untuk kebanyakan orang makan tidak lengkap tanpa sambal, saya merasa tidak lengkap kalo makan tanpa kerupuk, atau apapun yang sejenis. Pokoknya yang kriuk-kriuk lah. Jadi sambil makan saya meraih rempeyek.
Sialnya baru setelah makan saya sadar bahwa saya makan rempeyek teri. Buru-buru saya mengambil satu lagi, yang masih utuh dan belum dimakan. Ternyata disitu ada 12 ekor ikan teri. Saya ambil yang lain lagi, ada 14 ekor. Saya ambil satu lagi, ada 10 ekor. Katakanlah saja yang saya makan itu ikan terinya sama dengan yang paling sedikit, 10 ekor. Tanpa sadar saya turut bertanggung jawab atas kematian mengerikan dari 10 ekor ikan. Padahal kalau saya makan ikan goreng misalnya, hanya satu nyawa saja yang melayang.
Sampai sekarang saya masih merasa konyol. Berniat dan merasa sukses tidak membunuh satupun, ternyata tanpa sadar saya membunuh 10 ekor sekali makan. Ya memang bukan saya yang membunuh sih, nelayan yang nangkep. Tapi kan dengan makan artinya saya ikut bertanggung jawab, atau malah mengambil alih tanggung jawab.
Leave A Comment